Anjuran Meletakan Tangan di Atas Kepala Ketika Membaca Surat Al Hasyr
Kategori Artikel Keagamaan oleh Ahmad SanusiSurah Al-Hasyr merupakan surah ke 59 dalam Al-Quran. Surah ini termasuk golongan Madaniyah dan terdiri dari 24 ayat. Pada saat kita membaca surah ini dan sudah sampai pada ayat 21, kita dianjurkan untuk sambil meletakkan tangan di atas kepala kita.
Di antara keutamaan meletakkan tangan ini adalah bisa menjadi sebab kesembuhan semua penyakit. Ini sudah banyak dipraktekkan oleh para ulama dan mereka menemukan kesembuhan melalui praktek ini. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam kitab Al-Qawanin Al-Fiqhiyah berikut:
وروينا حديثا مسلسلا في قراءة آخر سورة الحشر مع وضع اليد على الرأس إنها شفاء من كل داء إلا السام والسام هو الموت وقد جربناه مرارا عديدة فوجدناه حقا
"Kami meriwayatkan hadis musalsal saat membaca akhir surah Al-Hasyr dengan meletakkan tangan di atas kepala. Sesungguhnya hal itu merupakan obat dari setiap penyakit kecuali kematian. Kami telah mencobanya berulang-ulang dan kami temukan kebenarannya." (alQawaaniin al-Fiqhiyyah Li Ibn Jazzy hal 96) Yang dimaksud akhir surah Al-Hasyr dalam riwayat di atas adalah ayat 21 sampai akhir, yaitu dimulai dari ayat :
لَوْ أَنْزَلْنَا هَٰذَا الْقُرْآنَ عَلَىٰ جَبَلٍ لَرَأَيْتَهُ خَاشِعًا مُتَصَدِّعًا مِنْ
خَشْيَةِ اللَّهِ ۚ وَتِلْكَ الْأَمْثَالُ نَضْرِبُهَا لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ * هُوَ اللَّهُ الَّذِي لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ عَالِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ ۖ هُوَ الرَّحْمَٰنُ الرَّحِيمُ * هُوَ اللَّهُ الَّذِي لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْمَلِكُ الْقُدُّوسُ السَّلَامُ الْمُؤْمِنُ الْمُهَيْمِنُ الْعَزِيزُ الْجَبَّارُ الْمُتَكَبِّرُ ۚ سُبْحَانَ اللَّهِ عَمَّا يُشْرِكُونَ * هُوَ اللَّهُ الْخَالِقُ الْبَارِئُ الْمُصَوِّرُ ۖ لَهُ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَىٰ ۚ يُسَبِّحُ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۖ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
Hal ini sebagaimana disebutkan oleh Khatib Al-Baghdadi dalam kitab Tarikh-nya, dari Idris bin Abdul Karim Al-Haddad, dia berkata;
قرأت على خلف فلما بلغت هذه الآية { لو أنزلنا هذا القرآن على جبل } قال : ضع يدك على رأسك فإني قرأت على سليم فلما بلغت هذه الآية قال : ضع يدك على رأسك فإني قرأت على الأعمش فلما بلغت هذه الآية قال : ضع يدك على رأسك فإني قرأت على يحيى بن وثاب فلما بلغت هذه الآية قال : ضد يدك على رأسك فإني قرأت على علقمة والأسود فلما بلغت هذه الآية قال : ضع يدك على رأسك فإنا قرأنا على عبد الله فلما بلغنا هذه الآية قال : ضعا أيديكما على رؤوسكما فإني قرأت على النبي صلى الله عليه وسلم فلما بلغت هذه الآية قال لي : ضع يدك على رأسك فإن جبريل لما نزل بها إلي قال لي : ضع يدك على رأسك فإنها شفاء من كل داء إلا السأم والسأم الموت
Saya membaca pada Khalaf, setelah saya sampai pada ayat ‘law anzalnaa haadza al-qur’aana’ dia berkata: Letakkan tanganmu di atas kepalamu karena saya membaca pada A’masy, setelah saya sampai ayat ini dia berkata: Letakkan tanganmu di atas kepalamu karena saya membaca pada Yahya bin Watsab, setelah saya sampai ayat ini dia berkata: Letakkan tanganmu karena saya membaca pada Alqamah dan Aswad, setelah saya sampai ayat ini dia berkata: Letakkan tanganmu di atas kepalamu karena kami membaca pada Abdullah, setelah kami sampai ayat ini dia berkata: Letakkan tangan kalian berdua di atas kepala kalian karena saya membaca pada Nabi Saw, setelah saya sampai ayat ini beliau berkata: Letakkan tanganmu di atas kepalamu karena Jibril saat menurunkan ayat ini padaku, dia bilang padaku: Letakkan tanganmu di atas kepalamu karena itu adalah obat dari segala penyakit kecuali kematian.
وروى هنا مثل ما روى فى وضع اليد على الرأس عند قراءَة لو أنزلنا هذا القرآن كما رأيت فى البيهقى عن البزى
Dan diriwayatkan ((tentang sunnahnya bertakbir diakhir surat ad-Dhuha) sebagaimana terdapatnya riwayat hadits meletakkan tangan diatas kepala saat membaca ‘LAW ANZALNAA HAADZAL QUR-AANA dst, (akhir surat al-Hasyr) seperti yang aku lihat dari al-Baehaqy dari al-Bazzy (Tafsiir Ithfiisy 12/455)
Sumber : bincangsyariah, piss-ktb.com